Senin, 21 September 2015

Bahas itu Manusiawi



TUGAS PERTAMA
Nama : Wiwit Rahayu Putri
Kelas  : IA
NPM  : 156210522

3.2.12  Bahasa itu Manusiawi

        Seperti kita ketahui bahwa nabi Sulaiman bisa berbicara dengan semua binatang yang ia jumpai. Nabi Sulaiman pun juga berbicara  dengan semut, burung, dan lain-lain. Binatang tersebut berbicara selayaknya manusia. Dalam pembalajaran sebelumnya bahasa itu adalah sistem lambang bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia, bersifat arbiter, bermakna dan produktif, maka dapat dikatakan bahwa binatang tidak mempunyai bahasa. Binatang dapat berkomunikasi dengan sesama jenis dan juga begitu pula manusia adalah suatu kenyataan. Namun, alat komunikasinya tidaklah sama dengan alat komunikasi manusia yaitu bahasa. Lebah madu , contohnya, dilaporkan Karl Frisch  (lihat Fromkin 1974 atau Akmajikan 1979) menggunakan gerak tari untuk menyampaikan berita adanya sumber madu kepada teman-temannya.

       Dari penelitian para pakar terhadap alat komunikasi binatang bisa disimpulkan bahwa satuan-satuan komunikasi yang dimiliki binatang-binatang  itu bersifat tetap. Binatang tidak dapat menyampaikan konsep baru atau ide baru dengan alat komunikasinya itu selain yang secara ilmiah yang ia miliki, yang pada umunya hanya berkisar sekitar kehidupan hidup dan biologisnya. Sebetulnya yang membuat alat kmunikasi manusia itu adalah bahasa, produktif dan dinamis, dalam arti dapat dipakai untuk menyatakan sesuatu yang baru, berbeda dengan alat komunikasi binatang yang hanya itu saja dan statis. Manusia sering disebut homo sapien(makhluk yang berfikir), homo sosio(makhluk yang bermasyarakat), homo faber(makhluk pencipta alat-alat) dan juga animal rationale(makhluk rasional). Dengan segala macam kelebihan itu jelas manusia dapat memikirkan apa saja yang lalu, yang kini, dan yang masih akan dating, serta menyampaikannya kepada orang lain melalui alat komunikasinya yaitu bahasa. Bianatang tidak mempunyai akal budi, dan segala kemampuan yang bisa dilakukan akal budi itu. Oleh karena itu, alat komunikasi juga tetap, tidak akan berubah.

       Kesimpulannya bahwa alat komunikasi manusia yang namanya bahasa adalah bersifat manusiawi, dalam arti hanya milik manusia dan hanya dapat digunakan oleh manusia. Alat komunikasi binatang hanya bersifat terbatas, dalam arti hanya digunakan untuk keperluan hidup “kebinatangan” itu saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar