MORFOLOGI
WIWIT RAHAYU PUTRI
III A
1. Menurut anda apakah setiap kata pasti morfem bebas, dan setiap morfem bebas pasti kata? Beri penjelasan anda?
Jawaban: Menurut saya setiap kata pasti morfem dan setiap morfem bebas pasti kata jawaban pasti iya , karena pengertian dari morfem itu sendiri adalah morfem yang tanpa keterkaitannya dengan morfem langsung dan digunakan dalam penuturnya. Misalnya : minum, makan dan lain-lain.
2. Berdasarkan materi yang sudah dijelaskan sebelumnya, apakah anda memiliki pendapat lain dalam hal menentukan morfem, morf, dan alomorf?
Jawaban : ada, Morfem adalah satuan gramatikal terkecil yang memiliki maknda dengan kata terkecil, berarti satuan itu tidak dapat dianalisis menjadi lebih kecil lagi tanpa merusak makna. Untuk membuktikan morfem sebagai pembeda makna dapat kita lakukan dengan menggabungkan morfem itu dengan kata yang mempunyai arti leksikal. Jika penggabungan itu menghasilkan makna baru, berarti unsur yang digabungkn dengan kata dasar itu adalah morfem.Morfem –an, -di, me-, ter-, -lah, jika digabungkan dengan kata makan, dapat membentuk kata makanan, dimakan, memakan, termakan, makanlah, yang mempunyai makna baru yang berbeda dengan makna kata makan.
Morf adalah anggota morfem yang belum ditentukan distribusinya atau belum ditentukan kedudukannya. contohnya: {mem-}, {meng-}.
Almorf adalah anggota morfem yang belum ditentukan posisinya.
Dalam merumuskan alomorf ini, kita harus tahu lebih dulu morfem terikat apa yang melekat pada kata dasarnya. Untuk merealisasikan masalah tersebut, maka harus disesuaikan dengan kaidah-kaidah yang berlaku dalam bahasa Indonesia. Contoh-contoh alomorf dibawah ini:
·
ber-, ber- be- bel-
berjalan bekerja belajar
berlari berenang -
3. Untuk mencari morfem {ter-}, bolehkah kita menderetkan bentuk-bentuk berikut?
- Terjadi
- Terbawa
- Tertawa
- Terbang
- Ternak
- Terangkat, mengapa?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar